Thursday, March 24, 2011

PENGELOLAAN LAHAN BERBASIS AGROFORESTRI

PENGELOLAAN LAHAN BERBASIS AGROFORESTRI

LAPORAN

OLEH :

ACHMAD HAMBALI NST

090301053

AGROEKOTEKNOLOGI 1

2/5


MATA KULIAH PENGELOLAAN TANAH DAN AIR

DEPARTEMEN AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun judul dari tugas kami ini adalah “Pengelolaan Lahan Berbasis Agroforestry” yang merupakan salah satu bentuk penilaian pada mata kuliah Pengolahan Tanah dan Air.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen penanggung jawab pada mata kuliah Pengolahan Tanah dan Air, Ir. Jamilah, MSc yang telah membantu kami sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami di jurusan Agroekoteknologi yang mau diajak berdiskusi sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari bahwa tiada gading yang tak retak, seperti tugas kami ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk perkembangan tugas ini kedepannya.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih. Semoga tugas ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Medan, November 2010

Tim Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i

DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii

PENDAHULUAN

Latar Belakang..................................................................................................... 1

Tujuan Penulisan.................................................................................................. 1

ISI

Pengertian Agroforestry...................................................................................... 2

Sistem Agroforestry Dalam Pertanian................................................................. 3

Keuntungan dan Kerugian Agroforestry............................................................. 4

KESIMPULAN.............................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengelolaan lahan berbasis agroforestry merupakan suatu bentuk pengelolaan yang menggabungkan sistem pertanian dengan sistem kehutanan. Karena pada dasarnya agroforestry berasal dari dua suku kata yang berbeda, yaitu agriculture yang artinya pertanian dan forestry yang berarti kehutanan.

Pengelolaan dengan sistem ini telah ditemukan pada abad 20 awal, dimana ketika itu manusia sedang mengalami kendala hebat di bidang produksi pertanian. Munculnya ide pengelolaan lahan berbasis agroforestry ini bermula dari pengalaman manusia yang gagal dalam mengelola lahan sendiri. Kegagalan tersebut mereka jadikan sebagai pembelajaran dan berusaha mencoba mengelola lahannya dengan sistem yang berbeda. Dan akhirnya manusia menemukan cara mengelola lahan yang baik yaitu dengan pengelolaan berbasis agroforestry,Dimana pengolahan lahan berbasis agroforestry ini diharapkan mampu memperbaiki sistem produksi pertanian.

Pengelolaan lahan seperti ini dianggap petani sebagai langkah pengelolaan yang paling baik dalam menanggulangi masalah dalam sistem produksi pertanian, disamping menguntungkan juga memberikan dampak yang baik pada tanah yang dikelola. Oleh sebab itu masyarakat lebih memilih mengelola lahannya dengan sistem agroforestry dibandingkan dengan jenis pengelolaan lahan lainnya.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan tugas kelompok ini adalah untuk mengetahui cara pengelolaan lahan berbasis Agroforestry.


ISI

Pengertian Agroforestry

Hutan adalah lahan yang ditumbuhi pohon cukup rapat sehingga tajuk bertajuk satu sam lain. Hutan dibedakan atas hutan boreal dibumi bagian utara,hutan tropika dibagian khatulistiwa dan hutan temperet (temperate) di antara hutan boreal dan hutan tropika pada daerah dengan curah hujan lebih dari 1000 mm/tahun. Hutan tropika masih terbagi dua yaitu, hutan tropika basah didaearah yang curah hujannya banyak dan panjang, serta hujan tropika kering atau hutan gugur daun di daerah yang curah hujannya pendek (Sagala, 1994).

Pada hakikatnya pakar hutan mempelajari kesesuaian lokasi untuk suatu tanaman hutan adalah berdasar telaah pertumbuhan tanaman hutan dalam suatu ekosistem hutan pada kondisi klimaks, yang merupakan tahapan puncak suksesinya. Para pakar hutan memang dapat melacak setiap tahapan suksesi suatu lahan hutan, namun cukup sulit untuk memperoleh informasi lengkap dan akurat mengenai komposisi jenis tanaman dan keadaan lingkungan yang mendukungnya (Pcerwowidodo, 1990).

Agroforestry merupakan suatu lahan yang sengaja di buat untuk menumbuhkan tanaman berkayu, tanaman tidak berkayu, juga sebagai tempat teduh binatang-binatang yang berguna buat keperluan manusia. Agroforestry merupakan kombinasi antara silvicultural, pertanian dan pengolahan tanah lainnya dengan menggunakan teknologi agar hasil yang diperoleh dapat terus meningkat. Hal ini berhasil dilakukan dengan berdasarkan pada perkiraan dan pengaturan interaksi antara tanaman, hewan, manusia, dan lingkungan. Melalui agroforestry memungkinkan untuk meningkatkan penghasilan masyarakat petani. Pertanian dan kehutanan merupakan dua sektor yang penting dalam pengembangan ekonomi di banyak negara. Munculnya agroforestry dianggap dapat mengoptimalkan produksi dan perkembangan ekonomi per hektarnya tanpa merusak ekologi dan lingkungan (Bandyopadhyay, 1997).

Agroforestry telah diklasifikasikan secara salah jika ia dianggap sebagai obat mujarab buat perkembangan produktivitas dari bagian tersulit dalam banyak hal, yang disebut sebagai pepohonan ajaib yang telah dikenal pada abad 20. Kita tahu bahwa seni dari agroforestry sendiri telah dikembangkan di banyak negara, dan kita sebut sebagai evolusi yang berkorelasi positif. Tetapi pengertian agroforestry disini diartikan oleh banyak orang sebagai sistem pengolahan lahan yang benyak memberikan keuntungan, baik itu di dalam skala kecil maupun dalam skala besar (Macdicken and Vergara, 1990).

Agroforestry bisa juga mengakibatkan efek-efek tidak langsung pada penyebaran karbon dan pada keanekaragaman makhluk hidup ketika ia menolong untuk mengurangi jumlah tekanan pada hutan alam, yang merupakan tempat terbesar dari siklus karbon dan juga tempat terbesar dari perkembangan keanekaragaman makhluk hidup. Agroforestry merupakan sistem dengan tanaman musiman yang sangat penting dalam pertukaran karbon (Montagnini, 2005).

Sistem Agroforestry Dalam Pertanian

Sistem agroforestry ada dua, yaitu Agroforestry berdasarkan sistem pertanian (Agroforestry based farming system) dan pertanian berdasarkan agroforestry (field-crop based agroforestry). Pada sistem agroforestry yang pertama kita dapat melakukan pengaturan kombinasi penanaman komoditi di lahan yang akan ditanami. Kombinasinya sebagai berikut :

Pohon hutan + kakao + kacang-kacangan + pohon kopi + tanaman mint

Pohon hutan + cengkeh + kacang-kacangan + pohon kopi + tanaman mint

Pohon hutan + Pohon kopi + tanaman mint + pohon pisang

Pohon hutan + pohon kopi + tanaman mint

Pohon hutan + tanaman mint + pisang (untuk 3 tahun pertama) kemudian digantikan kopi

Pohon hutan + jeruk + Pohon kopi + tanaman mint

Pohon kelapa + kayu manis + pohon bambu (untuk 3 tahun pertama) kemudian digantikan kopi

Pohon kelapa + jeruk + tanaman nenas

Kacang-kacangan + cengkeh + tanaman mint (Bandyopadhyay, 1997).

Pertanian berdasarkan sistem agroforestry yaitu dengan menanam 4 jenis tanaman yaitu tanaman campuran, tanaman pagar, tanaman berbentuk lingkaran (eucalyptus) dan tanaman penahan angin (Bandyopadhyay, 1997).

Keuntungan dan Kerugian Agroforestry

Dalam agroforestry terdapat beberapa keuntungannya yaitu antara lain : dapat meningkatkan nilai kegunaan dari produksi, dapat mengembangkan bahan-bahan kimia tanah, fisik dan karakter biologi, dapat meningkatkan produksi, dapat mencegah terjadinya erosi tanah, dapat mengurangi cuaca yang ekstrim, dapat mengurangi resiko kegagalan panen, dan dapat mempercepat penyerapan unsur hara dari tanah untuk dipakai oleh tubuh tanaman (Macdicken and Vergara, 1990).

Kerugian dari agroforestry ini yaitu meningkatnya kompetisi dari tiap-tiap tanaman, mengakibatkan hilangnya kemampuan menyerap nutrisi tanah, dapat menyebabkan kerusakan mekanis akibat pengolahan tanah yang berlebihan, munculnya tumbuhan yang ber-allelopaty, dan terjadinya peningkatan dari kemampuan erosi (Macdicken and Vergara, 1990).


KESIMPULAN

  1. Pengelolaan lahan berbasis agroforestry mampu memperbaiki kualitas produksi pertanian dengan sistem Agroforestry berdasarkan sistem pertanian (Agroforestry based farming system) dan pertanian berdasarkan agroforestry (field-crop based agroforestry).
  2. Salah satu keuntungan dari pengelolaan lahan berbasis agroforestry yaitu dapat meningkatkan produksi pertanian.
  3. Salah satu kerugian dari pengelolaan lahan berbasis agroforestry yaitu munculnya gulma yang memiliki zat allelopaty yang sangat berbahaya bagi tanaman komoditi.
  4. Agroforestry merupakan bentuk pengelolaan lahan dengan kombinasi sistem pertanian dan sistem kehutanan.
  5. Pengelolaan lahan berbasis agroforestry adalah jenis pengolahan lahan yang cukup efektif dibandingkan dengan jenis pengelolaan lahan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bandyopadhyay, A.K. 1997. A Textbook of Agroforestry With Application. Vikas Publishing House PVT LTD, New delhi.

Macdicken, K.G. and N.T. Vergara. 1990. Agroforestry Classification & Management. A Wiley-Interscience Publication, New york.

Montagnini, F. 2005. Environmental Services of Agroforestry Systems. An Imprint of The Haworth Press, Inc, USA.

Pcerwowidodo. 1990. Gatra Tanah dalam Pembangunan Hutan Tanaman di Indonesia. IPB Press, Bogor.

Sagala, P. 1994. Mengelola Lahan Kehutanan Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

No comments:

Post a Comment